Senin, 03 Desember 2012

Sedikit Cerita Tentang Politik

Okeh, kali ini postingan yang bersifat situasional. Haha. Tadi di kampus sempet ngobrol ama temen masalah Pemilihan Calon Ketua BEM FIP UNJ. Biasalah kalo ada yang namanya pemilihan, pasti ada pro dan kontra yang mewarnai.

Anyway, gw cuma mau mengkritisi masalah "Dinasti Demokrasi" yang dijadiin sebagai "argumen" untuk tidak memilih ka Dipta sebagai ketua BEM FIP. Jujur gw sedikit terkejut, ternyata mahasiswa pun masih ada yang menganut prinsip primordialisme dalam berpolitik. Dan itu bener-bener tidak baik. Sebagai MAHASISWA, kita memiliki pemikiran kritis dan analitis. Hal ini TENTUnya juga diterapkan dalam memilih the next leader of BEM FIP. Tidak ada dasar pemilihan yang menyebut-nyebut jurusan dan sebagainya. KETIKA SANG CALON MEMANG PANTAS, MAKA DIA AKAN MENJADI PANTAS. Tidak perlu menjatuhkan yang lain dengan "menyenggol" hal-hal yang berbau SARA seperti itu. Maka, dengan tegas saya sampaikan, LIHAT VISI MISI SANG KANDIDAT, LIHAT PENGALAMAN DAN KEPIAWAIANNYA DALAM MEMIMPIN BEM JURUSAN DAN DENGARKAN DEBAT KANDIDAT YANG AKAN DIADAKAN, BARU KITA MEMILIH! Tidak perlu termakan oleh politik primordial seperti itu, karena WE ARE THE GREEN INTELECTUAL!

Permasalahan yang kedua adalah, katanya ada yang bilang kalo Visi dan Misi PHP itu seolah-olah cuma meneruskan Visi dan Misi Ketua BEM FIP sebelumnya. Mungkin bagi yang "belum tahu", gw akan jelasin dikit. Ada rencana yang namanya Rencana Jangka Panjang, ada jangka menengah, dan ada jangka pendek. Bro and Sist, yang namanya Visi dan Misi itu harus bersifat kontinu, dalam arti terus menerus melakukan perubahan demi tercapainya tujuan itu. Jangan kaya presiden, beda presiden, beda visi misi. Kapan mau kelar? Toh masa pemerintahan paling lama buat presiden itukan 10 tahun, dan yang namanya rencana jangka panjang itu paling tidak makan waktu 15 tahun. Jadi SANGAT AMAT WAJAR apabila ada sebuah proses yang berkelanjutan antara Visi dan Misi dari Ketua BEM FIP yang lama dan Ketua BEM FIP selanjutnya.

Sekian tulisan pendek ini, semoga bisa dijadikan bahan pertimbangan dan pelurusan atas politik-politik yang bersifat primordial. Mahasiswa cerdas memilih dengan dasar dan pertimbangan yang cerdas!